Polda Batam Kembali Bekuk Dua Penadah Mobil Curian dari Malaysia
Batam - Polda Kepri kembali meringkus salah satu sindikat mafia mobil tiga negara. Dua orang tersangka beserta tujuh unit mobil mewah senilai miliaran rupiah berhasil diamankan. Kedua tersangka adalah Doni dan Viktor, yang bernaung di bawah bendera PT SUMA, bergerak dalam bisnis jual beli mobil mewah.
Modus operandi dari kedua pengusaha muda ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Yakup Sucipto, Direktur PT Carindo yang telah lebih dulu diamankan polisi. Direktur Reserse dan Kriminal Polda Kepri Kombes Basaria kepada sejumlah wartawan mengatakan, kedua tersangsa, Doni selaku Komisaris dan Viktor selaku Direktur Utama PT SUMA disangkakan melakukan tindak pidana penadahan karena menerima mobil curian. "Kedua tersangka kita ancam dengan pasal berlapis, diantara 480 KUHP dan UU Perlindungan Konsumen," ujarnya. Menurut Basaria, kedua tersangka ini merupakan bagian dari sindikat pencurian mobil di tiga negara yaitu Malaysia, Singapura dan Indonesia. Perananan keduanya di Indonesia adalah sebagai penerima mobil yang dicuri dari Malaysia. "Tersangka, merupakan pebisnis yang terlibat dalam sindikat pencurian mobil antar negara. Dengan modus yang begitu rapi, tersangka memasukan mobil dengan mengunakan jalur resmi dan memiliki dokumen, namun kita tidak mau kecolongan, karena kita tahu barang tersebut merupakan hasil curian," terangnya. Dikatakan barang curian, karena Polda Kepri telah menjalin kerjasama dengan Polis Di Raja Malaysia. Data yang diterima dari PDRM, didapatkan daftar mobil yang hilang. "Kita tinggal cocokkan spesikasi mobil yang hilang di Malaysia dengan mobil yang diimpor PT SUMA," katanya. Sebelumnya, wanita berdarah Batak ini mengatakan, kedua tersangka ditangkap Selasa (24/4) lalu di kediamannya. Dari sana polisi meminta tersangka untuk menunjukkan mobil tersebut disembunyikan.
"Tersangka Doni sempat berbelit-belit, namun setelah kita konfrontir dengan data yang kita miliki tersangka tidak dapat mengelak lagi dan menunjukkan lima lokasi tempat barang tersebut disembunyikan, termasuk yang disimpan di rumah-rumah," tambahnya.
Pencurian mobil mewah digagalkan LawandCrime Sat, 28 Apr 2007 09:05:00 WIB
Batam - Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Kepulauan Riau kembali menggagalkan sindikat pencurian mobil dari Malaysia setelah berhasil menangkap tujuh unit mobil mewah di tempat penimbunan sementara (TPS) Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Basaria Panjaitan, Direktur Reskrim Polda Kepri, mengatakan penangkapan itu dilakukan setelah kepolisian menerima informasi dari pihak Malaysia mengenai pengiriman dua kontainer pada 31 Maret dan 3 April melalui pelabuhan di Singapura. "Informasi itu kami tindaklanjuti dengan menurunkan tim ke lokasi TPS Pelabuhan Batu Ampar dan ternyata kontainer berisi tujuh mobil ilegal itu masih berada di sana," ujarnya kemarin. Sebanyak tujuh unit mobil hasil curian itu diekspor oleh Yan Huang Enterprises Ltd, sebuah perusahaan fiktif di Singapura, kepada PT Suma Batam. Selanjutnya, mobil-mobil itu akan direekspor kembali ke Singapura dan Malaysia. Hasil penyidikan sementara menyebutkan modus yang dilakukan PT Suma itu mirip dengan modus PT Carindo Usaha Mandiri yang tertangkap pada akhir Maret lalu. Penangkapan terhadap PT Suma ini dilakukan pada 24 April lalu di lokasi penimbunan. Kini tujuh mobil tersebut diamankan di Polsek Batu Ampar untuk menjalani pemeriksaan. Jenis mobil yang diimpor itu antara lain Nissan X-Trail, Murano, Toyota Fortuner, Wish, Harrier, dan Hi-Lux. Sekilas, mobil-mobil itu terlihat masih baru sehingga mudah memperoleh dokumen resmi dari Ditjen Bea Cukai. Basaria mengakui Pulau Batam menempati urutan pertama aktivitas ekspor mobil curian dari Malaysia dan Singapura. Namun, dia enggan menjelaskan apakah fenomena ini dipicu oleh lemahnya pengawasan aparat atau alasan lain. "Informasi yang kami terima menyebutkan sebagian besar mobil curian di Malaysia diekspor ke Batam, untuk selanjutnya dijual ke daerah lain seperti Aceh, Medan, Surabaya, dan Jakarta." Data dari Polis Diraja Malaysia menyebutkan angka kehilangan mobil di negara itu mencapai 150 unit per hari. Sebagian besar mobil-mobil itu diduga masuk ke Pelabuhan Batam.
Oleh Suyono Saputra Bisnis Indonesia
Sumber: Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar